Friday, May 4, 2012

Gedung IAIN RF Segera Di Bangun


PDF Print
Monday, 09 January 2012
PALEMBANG –Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang segera memulai proyek pembangunan kampus barunya di kawasan Jakabaring, pada pertengahan 2012 ini atau paling lambat awal 2013, mendatang.


Pembangunan akan menggunakan dana bantuan dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank-ADB) dan pemerintah pusat dengan total biaya USD41 juta. Rektor IAIN Raden Fatah Aflatun Mochtar mengatakan, lahan kampus baru IAIN Raden Fatah itu sendiri berasal dari tanah hibah pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) seluas 35 hektar (ha) di kawasan Jakabaring, Palembang.

”Proses awal saat ini, akan diselesaikan sertifikat tanah untuk lahan seluas 15 hektare. Selebihnya akan kita rencanakan lagi ke depan,”ujar Aflatun di Islamic Centre, IAIN Raden Fatah Palembang,kemarin. Lebih lanjut, Aflatun menjelaskan, masih seperti rencana semula, kampus baru IAIN Raden Fatah, yang bakal berganti nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah tersebut,akan dibangun satu kompleks dengan Islamic Centre dan Masjid Sriwijaya,di atas lahan seluas 35 ha ini. Alfian menjelaskan, pihaknya saat ini baru akan menghadap menteri agama untuk memohon dukungan, terkait proses perubahan IAIN Raden Fatah menjadi UIN tersebut.

”Setelah semua bangunan (Islamic Centre dan Masjid Sriwijaya) tersebut selesai,maka akan menyatu menjadi segitiga emas dengan IAIN Raden Fatah,”imbuh Aflatun. Aflatun menjelaskan, untuk memenuhi proses pergantian nama dan status menjadi UIN ini,pihaknya pun akan memenuhi seluruh prosedur dan persyaratan yang diharuskan. Seperti penambahan fakultas eksak,yang untuk tahap pertama akan dibangun fakultas sains dan teknologi,diteruskan dengan fakultas dari disiplin ilmu eksakta lainnya. Ini akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Sumsel.

Terpisah, Ketua Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya Palembang (YWMSP) Zamzami Achmad menyatakan, secara formal pihaknya mendapat hibah lahan seluas 18 ha, dari total keseluruhan lahan 35 ha tersebut. Mantan Ketua DPRD Sumsel ini menambahkan, sedikitnya dibutuhkan dana mencapai Rp1 triliun untuk pembangunan masjid yang rencananya akan menjadi masjid terbesar dan termegah di kawasan Asia Tenggara ini. ”Kita sudah meminta Pemprov untuk menerbitkan Perda terkait pembebasan lahan seluas 35 hektare tersebut,”kata Zamzami.

Untuk itu,menurut Zamzami, YWMSP berharap agar Pemprov dapat secara bertahap menyelesaikan persoalan pembebasan lahan, yang di lapangan masih terjadi penolakan dari masyarakat. Mereka yang merasa belum sepenuhnya menerima ganti rugi tanam tumbuh atas lahan yang ditempatinya. Mereka akan digusur untuk pembangunan kampus masjid dan Islamic centre tersebut.

Lebih lanjut,sesepuh Partai Golkar Sumsel ini mengakui, saat ini pihaknya telah mulai mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Masjid Sriwijaya ini. Meski dari kebutuhan Rp1 triliun, baru terkumpul Rp4 miliar saja,yang berasal dari hibah pihak ketiga. dedy sagita 

No comments:

Post a Comment