Thursday, May 3, 2012

Mahasiswa IAIN Raden Fatah Tuntut Akreditasi

PALEMBANG – Mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi menuntut kejelasan akreditasi dua program studi (prodi) di kampusnya.

Dua prodi yang belum mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) itu yaitu Pendidikan Bahasa Inggris yang dibuka sejak 2007 dan Pendidikan Tadris yang dibuka pada 2008.

"Kami meminta pihak rektorat atau dekanat, untuk mengusahakan akreditas kedua prodi tersebut paling lambat 16 Mei 2012. Apabila belum juga terakreditasi, artinya kedua prodi ini tidak berhak mengeluarkan ijazah," kata Ketua Rayon PMII Faklutas Tarbiyah Eval Novrizal kemarin.

Menurut Eval, tidak adanya kepastian status akreditasi dua prodi di Fakultas Tarbiyah ini dinilai bisa merugikan mahasiswa. "Ini berimbas pada masa depan mahasiswa setelah tamat nanti. Kemungkinan besar ijazah sarjananya tidak bisa digunakan, karena mengenyam pendidikan di prodi yang tidak terakreditasi," ujarnya seraya mengancam, jika tak ada penyelesaian atas masalah ini, pihaknya akan berdemo untuk menurunkan kepala jurusan (kajur) di dua prodi itu.

Saat dikonfirmasi, mantan Pembantu Dekan I (PD I) dan Dosen Pendidikan Agama Islam (PAIS) Fakultas Tarbiyah IAIN RF Palembang Ismail mengatakan, kasus akreditasi ini sebenarnya sudah dalam pengajuan ke Diktis Kemenag Jakarta dan BAN PT. "Pihak fakultas sudah mengajukan akreditasi dua prodi ini ke BAN PT hingga setengah tahun lamanya, tapi memang masih dalam proses," cetusnya.

Khusus Prodi Tadris, pihaknya sudah mengurus ke Diktis Kemenag Jakarta untuk pemisahan dua konsentrasi menjadi prodi tunggal. Sebab, BAN PT tidak akan memberikan akreditasi apabila kedua konsentrasi ini tidak dipecah. Adapun proses pengurusan pemisahan kedua konsentrasi ini sudah dilayangkan sejak lama, bahkan dari pihak Kemenag Pusat sudah menjanjikan Surat Keputusan (SK) pemecahan konsentrasi ini, pada Maret kemarin.

"Namun, hingga saat ini belum ada visitasi dari pihak Diktis. Tapi, kami tetap mengupayakan mendapatkan akreditasi sebelum meluluskan mahasiswa," ujar dia.

Pihaknya menargetkan, pada Juli, kedua prodi ini bisa mendapatkan akreditasi sehingga mahasiswa yang sudah kelar skripsi dan sidang, bisa langsung diluluskan. Dia pun mengimbau pejabat fakultas lebih cepat dan gesit dalam pengurusan akreditasi ini. Bahkan, bila perlu kajur dan PD 1 langsung ke Kemenag Jakarta untuk mengetahui lebih lanjut tentang kendalanya.

Disinggung tentang kritik yang dilayangkan PMII, dia mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang wajar. "Wajar saja kalau nantinya mahasiswa protes dan menggelar demonstrasi menuntut akreditasi prodi ini, karena memang ini hak mahasiswa. Ini juga menjadi peringatan bagi pihak fakultas agar lebih gesit dalam bergerak," paparnya. (cr1/koran si)(//rfa)

No comments:

Post a Comment