Ditulis oleh Admin |
Sabtu, 17 April 2010 13:58 |
Palembang, Situs Hukum
Kisruh
dana hibah Pemprov Sumsel untuk bantuan pendidikan (Bangub Sumsel)
sebesar Rp 3,7 M kepada IAIN Raden Fatah dan semapt diralat Humas IAIN
Raden Fatah Palembang Suryadi, SH bahwa bantuan hanya sebesar Rp 3 M
beberapa waktu lalu ditanggapi dingin oleh Rektor IAIN Raden Fatah
Palembang Prof.Dr.Aflatun Muchtar, MA.
Seperti
diketahui Bangub berjumlah milyaran rupiah ini disinyalir oleh
mahasiswa, khususnya Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK) IAIN Raden
Fatah diselewengkan oleh pejabat kampus. Pasalnya dana yang menurut
mereka semestinya digunakan untuk untuk pembangunan asrama mahasiswa
malah digunakan untuk perbaikan fasilitas dan pembiayaan beasiswa dosen
S2. Ironisnya lagi, pembiayaan beasiswa dosen S2 menurut mereka dihambat
oleh pihak rektorat. “ Dana hibah sebesar Rp 3 M tersebut siap di
pertanggungjawabkan penggunaannya. Saya siap di konfrontir dengan Pemda
dan Biro Keuangan IAIN,”ujarnya saat di wawancarai Wartawan sesuai forum
Dialog Rektorat dengan BEM Fakultas, BEM Jurusan dan BEM Institut di
IAIN Raden Fatah Palembang kemarin (16/4).
Mengenai
penyimpangan dana beasiswa bagi dosen S2 seperti yang dikeluhkan oleh
Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK) IAIN Raden Fatah, Aflatun pun
menampiknya. “Tidak ada dosen yang dihambat terkait permasalahan
pengajuan proposal untuk menempuh S2. Semua pengajuan memakai mekanisme aturan yang ditetapkan oleh kampus,”kilahnya.
Dalam
forum dialog yang berlangsung pukul 11.00 WIB kemarin, Aflatun memang
menegaskan pada akhir April ini akan menggelar pertemuan dengan ketiga
unsur, mahasiswa rektorat dan pemprov. ”Ini masih tahap mendengar
aspirasi mahasiswa yang menginginkan pemaparan pelaporan keuangan
termasuk prosedur pengunaan dana tersebut,”imbuhnya. Sementara Wakil Bem
IAIN Raden Fatah Romanza yang mengikuti pertemuan tersebut mengatakan
secara prinsip tuntutan ketiga unsur tadi belum mencapai titik temu atau
mengambang. ”Kami ingin minta kejelasan dari pihak rektorat beserta
konferensi pers apabila pihak rektorat tetap pada pendiriannya bahwa
dana tersebut sudah sesuai dengan prosedur. Tapi kami menghargai itikad
baaik Rektor yang mau berdialog dengan kami,”ujaarnya.
Pihaknya
merasa belum puas karena penggunaan dana serta prosedurnya yang dibahas
dalam pertemuan akhir April nanti hanya akan di jawab pihak rektorat
secara tertulis. ”Kalau memang dana tidak diselewengkan silakan pihak
rektorat melakukan konferensi pers,”tantangnya. Ia mengaku sesungguhnya
meragukan itikad dari pihak rektorat. Berkaca dari keinginan BEM aagar
pihak rektorat menginventarisasi masalah-masalah yang ada di tubuh IAIN
beberapa waktu lalu namun tidak ditanggapi.
Nah,
lanjut Romanza pihak BEM akan fokus mengawal masalah dana hibah pemprov
sebesar Rp 3 M tersebut beserta target waktu penyelesaiannya. ”Semua
dana yang dianggarkan oleh rektorat untuk kepentingan kampus akan kami
lihat bukti realnya dan apabila tidak sesuai maka BEM akan menggugat
rektorat. Dan agar tidak keluar dari koridor yang disepakati pihak BEM
ingin ada MoU dengan rektorat untuk mengawal masalah ini,”tuturnya.
|
Friday, May 4, 2012
Rektor IAIN Tanggapi Dugaan Penyelewengan Bangub
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment