Friday, May 4, 2012

Rektor IAIN Tanggapi Dugaan Penyelewengan Bangub


Ditulis oleh Admin   
Sabtu, 17 April 2010 13:58
Palembang, Situs Hukum
Kisruh dana hibah Pemprov Sumsel untuk bantuan pendidikan (Bangub Sumsel) sebesar Rp 3,7 M kepada IAIN Raden Fatah dan semapt diralat Humas IAIN Raden Fatah Palembang Suryadi, SH bahwa bantuan hanya sebesar Rp 3 M beberapa waktu lalu ditanggapi dingin oleh Rektor IAIN Raden Fatah Palembang Prof.Dr.Aflatun Muchtar, MA.
Seperti diketahui Bangub berjumlah milyaran rupiah ini disinyalir oleh mahasiswa, khususnya Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK) IAIN Raden Fatah diselewengkan oleh pejabat kampus. Pasalnya dana yang menurut mereka semestinya digunakan untuk untuk pembangunan asrama mahasiswa malah digunakan untuk perbaikan fasilitas dan pembiayaan beasiswa dosen S2. Ironisnya lagi, pembiayaan beasiswa dosen S2 menurut mereka dihambat oleh pihak rektorat. “ Dana hibah sebesar Rp 3 M tersebut siap di pertanggungjawabkan penggunaannya. Saya siap di konfrontir dengan Pemda dan Biro Keuangan IAIN,”ujarnya saat di wawancarai Wartawan sesuai forum Dialog Rektorat dengan BEM Fakultas, BEM Jurusan dan BEM Institut di IAIN Raden Fatah Palembang kemarin (16/4).
Mengenai penyimpangan dana beasiswa bagi dosen S2 seperti yang dikeluhkan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK) IAIN Raden Fatah, Aflatun pun menampiknya. “Tidak ada dosen yang dihambat terkait permasalahan pengajuan proposal untuk menempuh S2. Semua pengajuan memakai mekanisme aturan yang ditetapkan oleh kampus,”kilahnya.
Dalam forum dialog yang berlangsung pukul 11.00 WIB kemarin, Aflatun memang menegaskan pada akhir April ini akan menggelar pertemuan dengan ketiga unsur, mahasiswa rektorat dan pemprov. ”Ini masih tahap mendengar aspirasi mahasiswa yang menginginkan pemaparan pelaporan keuangan termasuk prosedur pengunaan dana tersebut,”imbuhnya. Sementara Wakil Bem IAIN Raden Fatah Romanza yang mengikuti pertemuan tersebut mengatakan secara prinsip tuntutan ketiga unsur tadi belum mencapai titik temu atau mengambang. ”Kami ingin minta kejelasan dari pihak rektorat beserta konferensi pers apabila pihak rektorat tetap pada pendiriannya bahwa dana tersebut sudah sesuai dengan prosedur. Tapi kami menghargai itikad baaik Rektor yang mau berdialog dengan kami,”ujaarnya.
Pihaknya merasa belum puas karena penggunaan dana serta prosedurnya yang dibahas dalam pertemuan akhir April nanti hanya akan di jawab pihak rektorat secara tertulis. ”Kalau memang dana tidak diselewengkan silakan pihak rektorat melakukan konferensi pers,”tantangnya. Ia mengaku sesungguhnya meragukan itikad dari pihak rektorat. Berkaca dari keinginan BEM aagar pihak rektorat menginventarisasi masalah-masalah yang ada di tubuh IAIN beberapa waktu lalu namun tidak ditanggapi.
Nah, lanjut Romanza pihak BEM akan fokus mengawal masalah dana hibah pemprov sebesar Rp 3 M tersebut beserta target waktu penyelesaiannya. ”Semua dana yang dianggarkan oleh rektorat untuk kepentingan kampus akan kami lihat bukti realnya dan apabila tidak sesuai maka BEM akan menggugat rektorat. Dan agar tidak keluar dari koridor yang disepakati pihak BEM ingin ada MoU dengan rektorat untuk mengawal masalah ini,”tuturnya.

No comments:

Post a Comment